BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Dalam pembahasan kali ini ada tiga aspek, yang pertama menerangkan
mengenai keuntungan yang dapat diperoleh sesuatu negara dari melakukan
perdagangan luar negeri. Dalam konteks ini secara umum akan ditunjukkan
beberapa keuangan dari perdagangan luar negeri yang secara spesifik dan dengan
lebih terperinci akan ditunjukkan keuntungan yang diperoleh dari spesialisasi.
Aspek kedua membahas tentang mengenai faktor-faktor yang menyebabkan suatu
negara menjalankan kebijakan membatasi perdagangan dan proteksi dalam
perdagangan luar negeri. Walaupun analisis ekonomi menunjukkan tentang
keuntungan dari spesialisasi, dalam prakteknya perdagangan bebas dan
spesialisasi dapat menimbulkan bebrapa efek buruk kepada setiap perdagangan. Aspek
terakhir membahas tentang globalisasi. Definisi globalisasi, faktor-faktor yang
menimbulkan globalisasi, dan efek (baik dan buruk) dari globalisasi.
B.
Rumusan
masalah
1.
Apa
saja keuntungan melakukan perdagangan?
2.
Apa
saja keuntungan dari spesialisasi: contoh angka?
3.
Apa
saja keuntungan perdagangan dalam grafik?
4.
Bagaimana
proteksi dan pembatasan perdagangan?
5.
Bagaimana
globalisasi dan pertumbuhan ekonomi?
C.
Tujuan
masalah
1.
Untuk
mengetahui keuntungan melakukan perdagangan
2.
Untuk
mengetahui keuntungan dari spesialisasi: contoh angka
3.
Untuk
mengetahui keuntungan perdagangan dalam grafik
4.
Untuk
mengetahui proteksi dan pembatasan perdagangan
5.
Untuk
mengetahui globalisasi dan pertumbuhan ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keuntungan
Melakukan Perdagangan
1.
Pandangan
Madzhab Merkantilis dan Klasik
Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam Madzhab Merkantilis, yaitu
ahli-ahli ekonomi yang hidup di sekitar abad ke-16 dan 17, berpendapat bahwa
pandangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk sesuatu negara. Menurut
mereka, suatu negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual
barang-barangnya ke luar negeri. [1]
Sesudah itu, ahli-ahli ekonomi Klasik menganalisis dengan lebih
mendalam lagi peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Misalnya,
David Ricardo mengemukakan pandangan-pandangan yang lebih logis untuk
menerangkan perlunya perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu
perekonomian. Teori Ricardo, yang menerangkan mengenai keuntungan yang dapat
diperoleh dari spesialisasi perdagangan, merupakan teori yang hingga sekarang
menjadi dasar kepada teori perdagangan luar negeri. Berdasarkan kepada teori
Ricardo tersebut, negara-negara digalakkan menjalankan sistem perdagangan
bebas. Yang dimaksudkan perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri
di mana setiap negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan.
Tidak terdapat sebarang pajak dan peraturan-peraturan yang melanggar ekspor dan
impor.
Dalam keuntungan melakukan perdagangan ini akan ditunjukkan
keuntungan yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dengan terlebih dahulu menerangkan
secara umum tentang beberapa keuntungan dari perdagangan luar negeri. Sesudah
itu dengan lebih terperinci akan diterangkan keuntungan dari spesialisasi
dengan menggunakan contoh angka.
2.
Beberapa
Keuntungan Melakukan Keuntungan Perdagangan
Melakukan ekspor dan impor meruoakan kegiatan yang cukup penting di
setiap negara. Tiada satu negara pun di dunia ini yang tidak melakukan
perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun kepentingan sektor luar negeri
dalam suatu perekonomian berbeda dari satu negara ke negara lain. Di sebagian
negara, ekspor dan impor meliputi bagian yang cukup besar dalam pendapatan
nasional, sedangkan di beberapa negara lain ia merupakan bagian yang kecil saja
dari pendapatan nasional. Berikut secara ringkas menerangkan beberapa
keuntungan perdagangan.
a)
Memperoleh
barang yang tidak dapat diproduksi di dalam Negeri
Di berbagai negara melakukan perdagangan antara satu sama lain.
Karena, setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang-barang yang
dibutuhkannya. Semisal, negara-negara maju memerlukan karet alam tetapi barang
tersebut tidak dapat dihasilkan di negara-negara mereka. Maka mereka terpaksa
mengimpor barang-barang tersebut dari negara-negara di Asia Tenggara, terutama
Indonesia, Thailand dan Malaysia. Sebaliknya negara-negara di Asia Tenggara belum
tentu bisa memproduksikan sendiri beberapa hasil industri modern seperti kapal
terbang, kapal pengangkut minyak dan
mesin-mesin industri. Maka negara-negara itu harus mengimpor barang-barang
tersebut dari negara maju.
b)
Memperoleh
keuntungan dari spesialisasi
Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama
jenisnya dengan yang diproduksikan oleh negara lain, tetapi ada kalanya lebih
baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Contohnya,
Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Tetapi
Jepang dapat memproduksikannya dengan lebih efesien dari Amerika Serikat. Kedua
negara ini dapat memproduksi kapal terbang dan gandum. Akan tetapi Amerika
Serikat lah yang lebih efesien dalam memproduksi barang-barang tersebut. [2]
Dalam mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat
memperoleh keuntungan yang berikut:
· Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan
dengan lebih efesien.
· Setiap negara dapat menikmati kebih banyak barang dari yang dapat
diproduksikan di dalam negeri.
c)
Memperluas
pasar industri-industri dalam Negeri
Beberapa jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam
negeri sebelum mesin-mesin (alat-alat produksi) sepenuhnya digunakan. Apabila
kapasitas dari mesin masih rendah, maka produksi mesin itu belum mencapai
tingkat yang optimum, ekspor ke luar negeri akan mempertinggi keefisienan dari
mesin yang digunakan dan mengurangi biaya produksi. Dengan demikian,
perdaganagn luar negeri bukan saja akan menambah produksi dan meningkatkan
keuntunagan, tetapi juga dapat menurunkan biaya produksi. Faktor lain yaitu
menimbulkan keuntungan yang lebih banyak lagi kepada industri-industri
tersebut.
d)
Menggunakan
teknologi modern dan meningkatkan produktivitas
Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor
mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk melaksanakan teknik produksi
dan cara produksi yang lebih baik. Dengan mengimpor teknologi yang kebih modern
negara tersebut dapat menaikkan produktivitasnya, dan ini akan mempercepat
pertambahan produksi.
B.
Keuntungan
dari Spesialisasi: Contoh Angka
Telah dinyatakan bahwa dengan mengadakan spesialisasi dan
selanjutnya melakukan perdagangan luar negeri, dua keuntungan penting akan
diperoleh dari setiap negara. Keuntungan itu adalah:
·
Faktor-faktor
produksi akan dapat digunakan dengan lebih efesien; dan
·
Penduduk
negara itu akan dapat menikmati lebih banyak barang-barang.
1.
Asumsi-Asumsi
yang Digunakan
Di dalam
menunjukkan keuntungan yang didapat dari perdagangan luar negeri biasanya
dugunakan dua cara: yaitu menggunakan angka-angka dan dengan menggunankan
grafik. Dalam menunjukkan keuntungan perdagangan luar negeri dengan
angka-angka, ada dua gambaran yaitu:
·
Gambaran
di mana masing-masing negara memiliki keuntungan mutlak dalam
mengeluarkan sesuatu barang.
·
Gambaran
di mana masing-masing negara memiliki keuntungan berbanding dalam
mengeluarkan sesuatu barang.
2.
Keuntungan
Mutlak dan Keuntungan Berbanding
Dalam menerangkan mengenai keuntungan yang diperoleh dari
spesialisasi dan perdagangan luar negeri, perlulah dibedakan di antara
pengertian keuntungan mutlak dan keuntungan berbanding.
a.
Keuntungan
mutlak
Keuntungan mutlak adalah keuntungan
yang diperoleh oleh sesuatu negara dari mengkhususkan kegiatannya kepada
memproduksikan barang-barang dengan efesiensi yang lebih tinggi dari
negara-negara lain.
b.
Keuntungan
berbanding
Perdagangan luar negeri juga dapat
dilakukan walaupun salah stu negara tersebut lebih efesien dari negara yang
lain di dalam memproduksikan kedua barang. Dalam keadaan seperti ini kedua
belah pihak masih tetap akan mendapat keuntungan dari perdagangan tersebut.
Perdagangan yang saling menguntungkan itu dimungkinkan oleh wujudnya suatu
bentuk keuntungan yang dinamakan keuntungan berbanding. Dengan demikian
keuntungan berbanding dapat diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh
suatu negara dari yang melakukan spesialisasi dalam memproduksikan
barang-barang yang mempunyai harga relatif yang lebih rendah dari negara lain.
C.
Keuntungan
Perdagangan dalam Grafik
Gambaran secara grafik mengenai keuntungan dari perdagangan perlu
diterangkan secara dua tahap. Dalam tahap pertama ditunjukkan keadaan yang
menunjukkan keadaan sebelum perdagangan. Pada tahap kedua ditunjukkan keadaan
sesudah dilakukan perdagangan.
1)
Keadaan
sebelum spesialisasi
Dalam gambar 11.1 ditunjukkan kurva kemungkinan produksi untuk
Perancis dan Kanada di dalam memproduksi televisi dan radio. Kurva kemungkinan
produksi yang ditunjukkan dalam Gambar 11.1 adalah berbentuk garis lurus. Ini
berarti pada setiap tingkat produksi, harga barang-barang relatif tetap, yaitu
skala produksi bersifat “berskala tetap”. Pengurangan produksi barang lain,
yaitu biaya penggantian yang harus dibuat untuk menambah produksi sesuatu
barang adalah tetap besarnya pada setiap tahap produksi.
Gambar 11.1(a) menunjukkan kurva kemungkinan produksi untuk
Perancis. Ia menggambarkan bahwa apabila seluruh faktor produksi di Perancis
digunakan untuk memproduksi radio, maka akan dihasilkan 120 ribu unit.
Sedangkan apabila yang diproduksikan adalah televisi, ia akan menghasilkan juga
120 ribu unit. Ini berarti harga relatif di antara televisi dan radio adalah: 1
radio = 1 televisi. Tanpa perdagangan, Perancis harus memproduksikan sendiri
kedua barang ini. Diasumsikan penduduk Perancis menginginkan 60 ribu televisi
dan 60 ribu radio. Maka tingkat produksi di Perancis adalah seperti yang
ditunjukkan oleh titik A.
Gambar 11.1(b) menunjukkan kurva kemungkinanan produksi untuk
Kanada. Kalau faktor-faktor produksi seluruhnya digunakan untuk menghasilkan
satu barang saja, Kanada dapat menghasilkan 60 ribu radio dan 30 ribu televisi.
Ini berarti harga relatof antara radio dengan televisi adalah 2 radio = 1
televisi. Seperti Perancis, di Kanada akan diproduksikan radio dan televisi.
Dimisalkan tingkat produksi adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik P, yaitu
20 ribu radio dan 20 ribu televisi.
2)
Keadaan
sesudah spesialisasi
Kalau dibandingkan harga relatif di antara radio dan televisi di
Perancis (1 radio = 1 televisi) dengan di Kanada (2 radio = 1 televisi), dapat
disimpulkan bahwa radio adalah relatif murah di Kanada. Dengan deikian apabila
di Kanada dan Perancis ingin melakukan spesialisasi dan perdagangan, keuntungan
akan diperoleh apabila Perancis memproduksikan televisi dan Kanada
memproduksikan radio. Keadaan sesudah perdagangan ditunjukkan dalam Gambar
11.2.
Dalam gambar, harga relatif ditunjukkan oleh krva kemungkinan
produksi. Maka sebelu perdagangan harga relatif di antara radio dan televisi di
Perancis adalah ditunjukkan oleh garis m, dan di Kanada ditunjukkan oleh garis
p. Supaya perdagangan saling menguntungkan haruslah kurs pertukaran (harga
pertukaran) adalah lebih baik dari harga relatif di antara radio dan televisi
di Perancis atau Kanada.
3)
Keuntungan,
spesialisasi dan perdagangan
Dari gambar tersebut dapat dilihat apabila seluruh faktor produksi
di Perancis digunakan untuk memproduksi televisi, produksi akan berjumlah 120
ribu (ditunjukkan oleh titik B). Di Kanada produksi radio akan berjumlah 60
ribu (ditunjukkan oleh titik Q). Selanjutnya dimisalkan Perancis ingin
mengekspor 20 ribu televisi. Karena kurs pertukaran di antara radio dan
televisi adalah 1 ½, maka Kanada harus menjual 30 ribu radio untuk membayar
televisi yang diekspor Perancis. Maka sesduah perdagangan penduduk Perancis
akan menikmati 100 ribu televisi dan 30 ribu radio (ditunjukkan oleh B1).
Sedangkan di Kanada sesudah perdagangan jumlah barang yang dapat dinikmati
penduduknya adalah berjumlah 20 ribu televisi dan 30 ribu radio. Keadaan ini
ditunjukkan oleh titik Q1. Dari uraian yang baru dibuat dapat
menyimpulkan sebagai berikut:[3]
·
Sebelum
perdagangan tingkat produksi dan tingkat konsumsi ditnjukkan oleh titik A di
Perancis, dan oleh titik P di Kanada.
·
Sesudah
spesialisasi dilakukan tingkat produksi di Perancis ditunjukkan oleh titik B, dan
di Kanada oleh titik Q.
·
Sesudah
spesialisasi dilakuka tingkat konsumsi di Perancis digambarkan oleh titi B1,
dan di Kanada ia ditunjukkan oleh titik Q1. Kedua titik itu berada
di luar (di atas) kurva kemungkinan produksi. Ini berarti barang-barang yang
diperoleh setelah perdagangan adalah lebih banyak dari yang dapat diproduksikan
di dalam negeri.
4)
Syarat
perdagangan
a.
Distribusi
keuntungan perdagangan luar negeri
Telah
diterangkan bahwa perdagangan luar negeri wujud oleh karena perbedaan harga
barang di kedua negara.
b.
Syarat
perdagangan
Untuk
melihat apakah suatu negara menikmati lebih banyak keuntungan dari perdagangan
luar negeri atau ia menimbulkan efek buruk kepada perekonomian negara, perlulah
diperhatikan perubahan-perubahan dalam syarat perdagangannegara tersebut. Yang
diartikan dengan syarat perdagangan adalah perbandingan di antara indeks
harga-harga barang yang diekspor oleh sesuatu negara dengan indeks harga
barang-barang yang diimpor negara itu. Dinyatakan secara formula, syarat
perdagangan adalah:
Px
Pm
Di
mana Px adalah indeks harga barang-barang ang diekspor dan Pm adalah indeks harga barang-barang yang diimpor
sesuatu negara. Unutk melihat perubahan syarat perdagangan dari tahun ke tahun,
negara tersebut akan menentukan satu tahun tertentu sebagai tahun yang menjadi
dasar perbandingan. Syarat perdagangan pada “tahun dasar” diberi angka indeks
100, dan ini tentunya akan disebabkan karena Px = 100.
D.
Proteksi
dan Pembatasan Perdagangan
Berdasarkan kepada teori yang menerangkan keuntungan dari
spesialisasi, ahli-ahli ekonomi telah banyak mengemukakan pandangan yang menerangkan
pentingnya menjalankan perdagangan bebas atau free trade dalam perdagangan luar
negeri.[4] Berlakuknya
“globalisasi” dalam hubungan ekonomi luar negeri, dan perkembangan praktek
perdagangan bebas yang diatur oleh WPO (World Trade Organization) memberi
gambaran tentang sejauh mana berbagai negara mengakui kebaikan persaingan bebas
dan spesialisasi dalam perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun perlulah
disadari bahwa adakalanya sesuatu negara perlu melakukan proteksi dan
menciptakan halangan perdagangan. Alasan-alasan dari melakukan proteksi dan
halangan perdagangan akan diterangkan dalam bagian berikut. Analisis itu akan
diikuti oleh uraian mengenai bentuk-bentuk proteksi perdagangan.
1) Faktor-faktor yang mendorong proteksi
·
Mengatasi
masalah deflasi dan pengangguran.
·
Mendororng
perkembangan industri baru.
·
Untuk
mendiversifikasikan perekonomian.
·
Untuk
menghindari kemerotan industri-industri tertentu.
·
Untuk
memperbaiki neraca pembayaran.
·
Untuk
menghindari dumping.
·
Untuk
menambah pendapatan pemerintah.
2) Alat pembatasan perdagangan
Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-kebijakan
pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang diimpor. Halangan
perdagangan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:[5]
·
Tarif
dan pajak impor.
·
Kuota
pembatasan impor.
·
Hambatan
perdagangan bukan tarif.
·
Pembatasan
penggunaan valuta asing.
3)
Efek
tarif ke atas impor, produksi dan harga
Bagaimana tarif akan mempengaruhi produksi dalam negari dan
perdagangan luar negeri dapat ditunjukkan dengan menggunakan analisis
permintaan dan penawaran. Dalam Gambar 11.3 kurva Dd dan Sd
masing-masing adalah permintaan dan penawaran ke atas mobil di Indonesia
apabila tidak trdapat perdagangan luar negeri. Dengan demikian tanpa adanya
perdagangan luar negeri, harga mobil adalah P0 dan jumlah mobil yang
dijual adalah Q0. Melalui perdagangan luar negeri, para pengusaha
mengimpor mobil ke Indonesia dan impor ini akan menambah penawaran dari Sd
menjadi Sd+i. Pertambahan penawaran tersebut menurunkan harga
mobil menjadi P1 dan menambah konsumsi, yaitu sekarang berjumlah O1.
Apabila pemerintah menggunakan tarif, penawaran akan berkurang
menjadi St dan ini menyebabkan kenaikan harga, yaitu menjadi P2
dan penurunan konsumsi ke Q2. Dari perubahan-perubahan di
atas, sekarang dapatlah ditunjukkan beberapa efek yang ditimbulkan oleh tarif,
yaitu:
i.
Konsumsi
mobil berkurang, yaitu dari Q1 sebelum ada tarif menjadi Q2 sesudah tarif.
ii.
Harga
yang harus dibayar oleh konsumen menjadi lebih tinggi, yaitu dari P1 naik
menjadi P2.
iii.
Pemerintah
memperoleh tambahan pendapatan dari pajak impor dan jumlahnya seperti yang
ditunjukkan oleh kotak k.
iv.
Tingkat
produksi mobil di dalam negeri ridak terlalu dipengaruhi oleh persaingan dari
mobil yang diimpor. Sebelum perdagangan produksi mobil di dalam negeri adalah
sebesar Q0 tetapi sesudah perdagangan dan tanpa adanya tarif,
merekan hanya dapat menjual sebanyak Q3. Adanya tarif memungkinkan
produsen dalam negeri menghasilkan dan menjual sebanyak Q4 mobil.[6]
E.
Globalisasi
dan Pertumbuhan Ekonomi
Tiga hal yang berkaitan dengan globalisasi akan dibicarakan dalam
bagian berikut ini: definisi globalisasi, faktor-faktor yang menggalakkan
globalisasi dan kebaikan serta keburukan globalisasi.
1)
Definisi
globalisasi
Globalisasi merupakan satu konsep yang sering dinyatakan orang pada
masa ini, tetapi yang menyatakan dan membahasnya mempunyai pengertian yang
berbeda mengenai konsep tersebut. Sebabnya adalah karena konsep tersebut
berlaku diberbagai bidang: ekonomi, politik, kebudayaan, hubungan sosial dan
bahkan di bidang olahraga (misalnya pemain sepak bola Korea dan Afrika telah
bermain dalam klub sepak bola di berbagai negara di Eropa dapat dianggap
sebagai perkembangan globalisasi). Globalisasi dapat didefinisikan sebagai
peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi di
antara berbagai negara di dunia.
Untuk lebih memahami maksud dan makna defisi tersebut perhatikan
dua contoh saling ketergantungan dalam aspek ekonomi berikut. Pertama-tama perhatikan
efek dari berlakunya kemunduran ekonomi di Amerika Serikat, Jepang dan
negara-negara Eropa. Peristiwa seperti itu bukan saja menimbulkan efek buruk
kepada kegiatan ekonomi di negara-negara berkembang yang benyak mengekspor ke
berbagai negara maju, tetapi juga kepada kegiatan ekonomi mereka sendiri.
Apabila ekonomi Amerika Serikat mengalami resesi, Jepang dan negara-negara
Eropa akan mengalami efek buruk dari kemunduran tersebut. Contoh lainnya:
perkembangan investasi asing yang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini di
Negeri China menimbulkan efek buruk kepada prospek perkembangan investasi asing
dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain, seperti di negara-negara Asia
Tenggara.
2)
Faktor-faktor
yang mewujudkan globalisasi
Globalisasi bukanlah suatu keadaan yang baru dalam hubungan ekonomi
luar negeri. Proses globalisasi telah bermula semenjak beberapa abad yang lalu
ketika negara-negara Eropa menjelajahi daerah-daerah baru di Amerika, Australia
dan New Zealand dan melakukan penaklukan dan penjajahan di berbagai kawasan di
Asia dan Afrika. Perkembangan ini telah meningkatkan aliran perpindahan
penduduk dari negara Eropa ke negara-negara di benua Amerika, Australia dan New
Zaeland, mengembangkan investasi asing (ke kawasan baru dan daerah yang dijajah)
dan meningkatkan kegiatan perdagangan luar negeri.
Akan tetapi pengertian globalisasi terutama
dikaitkan kepada perkembangan ekonomidunia dan hubungan ekonomi luar negeri
yang berlaku semenjak akhir tahun 1970an. Semenjak masa tersebut tingkat ketergantungan
di antara berbagai negara menjadi semakin tinggi. Keadaan ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
·
Perkembangan
politik dunia.
·
Peningkatan
praktek perdagangan bebas.
·
Perkembangan
perusahaan multi-nasional.
·
Perkembangan
investasi portofolio di pasaran luar negeri.
·
Kemajuan
teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan.
3)
Globalisasi
dan pertumbuhan ekonomi
Sebagai penutup uraian mengenai globalisasi akan diperhatikan
berbagai pandangan yang menyokong dan mengkritik globalisasi. Pada umumnya
ahli-ahli ekonomi, pemimpin-peminpin negara dan industri ekonomi internsional
menekankan tentang pentingnya peranan globalisasi dalam mengembangkan ekonomi
dunia. Oleh karena sebab itu usaha-usaha untuk menjalankan perdagangan bebas melalui
pengurangan pajak impor dan mendorong pengaliran investasi dan pengaliran dana
yang lebih bebas sangat ditekankan. Pada masa yang sama ahli-ahli ekonomi
maupun masyarakat di berbagai negara telah mengemukakan berbagai kritikkan pada
proses globalisasi yang berlaku. Di bawah ini beberapa kebaikan dan keburukan
globalisasi.
a.
Beberapa
kebaikan globalisasi
Peningkatan keterbukaan berbagai negara dalam menjalankan
perdagangan luar negeri (melalui pengurangan tarif/pajak impor dan pajak ekspor
dan hambatan perdaganagn lain), dalam menerima aliran investasi dalam bentuk
penanaman modal dan dalam menerima aliran modal keuangan untuk investasi
portofolio, diharapkan dapat mewujudkan kebaikan-kebaikan di bawah ini.
· Produksi dunia dapat ditingkatkan.
· Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
· Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam negeri.
· Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
· Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
b.
Keburukan
terhadap globalisasi
Kritik-kritik terhadap globalisasi bersumber dari beberapa efek
buruk yang mungkin ditimbulkan oleh globalisasi. Berikut ini ditunjukkan
beberapa implikasi buruk globalisasi yang meningkatkan ketidakstabilan dalam
kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan akan menimbulkan efek buruk kepada
prospek pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai dalam jangka panjang.
· Menghambat pertumbuhan sektor industri manufaktur.
· Memperburuk keadaan neraca pembayaran.
· Sektor keuangan semakin tidak stabil.
· Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perdagangan luar negeri merupakan perdagangan yang kegiatannya
berada di luar negeri. Dalam konteks ini cara umum akan ditunjukkan beberapa
keuntungan dari perdagangan luar negeri. Dan secara spesifik dengan lebih
terperinci akan ditunjukkan keuntungan yang akan diperoleh dari spesialisasi,
yaitu apabila kegiatan ekonomi Negara dikhususkan kepada memproduksi barang
yang dapat bersaing di pasaram luar negeri.
Proteksi merupakan kebijakan perdagangan luar negeri yang dilakukan
suatu Negara yang pada dasarnya menghambat kemasukan berbagai jenis barang
impor dengan menggunakan berbagai alat untuk melaksanakan kebijakan
perlindungan (proteksi) seperti pajak impor (tarif), kuotan dan hambatan bukan
tarif.
Globalisasi merupakan peningkatan dalam saing ketergantungan dalam
keadaan dan kegiatan ekonomi di antara berbagai Negara di dunia.
B.
Saran
Demikianlah makalah
yang telah kami buat semoga apa yang kita bahas pada kali ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua. Dan tentunya dalam penyusunan makalah ini tidak luput
dari sifat-sifat yang selalu melekat pada manusia, yaitu kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kebaikan bersama. Sehingga dalam pembuatan
makalah yang selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi.
[1] Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2015), hlm. 360
[2] Ibid, hlm. 361-362
[3] Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2015), hlm. 370-371
[4] Ibid, hlm. 373
[5] Ibid, hlm. 375
[6] Ibid, hlm. 377
Tidak ada komentar:
Posting Komentar