Minggu, 20 Mei 2018

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN HUBUNGAN PERDAGANGAN NASIONAL


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Dalam pembahasan kali ini ada tiga aspek, yang pertama menerangkan mengenai keuntungan yang dapat diperoleh sesuatu negara dari melakukan perdagangan luar negeri. Dalam konteks ini secara umum akan ditunjukkan beberapa keuangan dari perdagangan luar negeri yang secara spesifik dan dengan lebih terperinci akan ditunjukkan keuntungan yang diperoleh dari spesialisasi. Aspek kedua membahas tentang mengenai faktor-faktor yang menyebabkan suatu negara menjalankan kebijakan membatasi perdagangan dan proteksi dalam perdagangan luar negeri. Walaupun analisis ekonomi menunjukkan tentang keuntungan dari spesialisasi, dalam prakteknya perdagangan bebas dan spesialisasi dapat menimbulkan bebrapa efek buruk kepada setiap perdagangan. Aspek terakhir membahas tentang globalisasi. Definisi globalisasi, faktor-faktor yang menimbulkan globalisasi, dan efek (baik dan buruk) dari globalisasi.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa saja keuntungan melakukan perdagangan?
2.      Apa saja keuntungan dari spesialisasi: contoh angka?
3.      Apa saja keuntungan perdagangan dalam grafik?
4.      Bagaimana proteksi dan pembatasan perdagangan?
5.      Bagaimana globalisasi dan pertumbuhan ekonomi?

C.    Tujuan masalah
1.      Untuk mengetahui keuntungan melakukan perdagangan
2.      Untuk mengetahui keuntungan dari spesialisasi: contoh angka
3.      Untuk mengetahui keuntungan perdagangan dalam grafik
4.      Untuk mengetahui proteksi dan pembatasan perdagangan
5.      Untuk mengetahui globalisasi dan pertumbuhan ekonomi

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Keuntungan Melakukan Perdagangan
1.    Pandangan Madzhab Merkantilis dan Klasik
Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam Madzhab Merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup di sekitar abad ke-16 dan 17, berpendapat bahwa pandangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk sesuatu negara. Menurut mereka, suatu negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya ke luar negeri. [1]
Sesudah itu, ahli-ahli ekonomi Klasik menganalisis dengan lebih mendalam lagi peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Misalnya, David Ricardo mengemukakan pandangan-pandangan yang lebih logis untuk menerangkan perlunya perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo, yang menerangkan mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari spesialisasi perdagangan, merupakan teori yang hingga sekarang menjadi dasar kepada teori perdagangan luar negeri. Berdasarkan kepada teori Ricardo tersebut, negara-negara digalakkan menjalankan sistem perdagangan bebas. Yang dimaksudkan perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri di mana setiap negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan. Tidak terdapat sebarang pajak dan peraturan-peraturan yang melanggar ekspor dan impor. 

Dalam keuntungan melakukan perdagangan ini akan ditunjukkan keuntungan yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dengan terlebih dahulu menerangkan secara umum tentang beberapa keuntungan dari perdagangan luar negeri. Sesudah itu dengan lebih terperinci akan diterangkan keuntungan dari spesialisasi dengan menggunakan contoh angka.


2.    Beberapa Keuntungan Melakukan Keuntungan Perdagangan
Melakukan ekspor dan impor meruoakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tiada satu negara pun di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun kepentingan sektor luar negeri dalam suatu perekonomian berbeda dari satu negara ke negara lain. Di sebagian negara, ekspor dan impor meliputi bagian yang cukup besar dalam pendapatan nasional, sedangkan di beberapa negara lain ia merupakan bagian yang kecil saja dari pendapatan nasional. Berikut secara ringkas menerangkan beberapa keuntungan perdagangan.
a)        Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam Negeri
Di berbagai negara melakukan perdagangan antara satu sama lain. Karena, setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang-barang yang dibutuhkannya. Semisal, negara-negara maju memerlukan karet alam tetapi barang tersebut tidak dapat dihasilkan di negara-negara mereka. Maka mereka terpaksa mengimpor barang-barang tersebut dari negara-negara di Asia Tenggara, terutama Indonesia, Thailand dan Malaysia. Sebaliknya negara-negara di Asia Tenggara belum tentu bisa memproduksikan sendiri beberapa hasil industri modern seperti kapal terbang, kapal  pengangkut minyak dan mesin-mesin industri. Maka negara-negara itu harus mengimpor barang-barang tersebut dari negara maju.
b)        Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksikan oleh negara lain, tetapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Contohnya, Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Tetapi Jepang dapat memproduksikannya dengan lebih efesien dari Amerika Serikat. Kedua negara ini dapat memproduksi kapal terbang dan gandum. Akan tetapi Amerika Serikat lah yang lebih efesien dalam memproduksi barang-barang tersebut. [2]
Dalam mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan yang berikut:
·      Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efesien.
·      Setiap negara dapat menikmati kebih banyak barang dari yang dapat diproduksikan di dalam negeri.
c)        Memperluas pasar industri-industri dalam Negeri
Beberapa jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam negeri sebelum mesin-mesin (alat-alat produksi) sepenuhnya digunakan. Apabila kapasitas dari mesin masih rendah, maka produksi mesin itu belum mencapai tingkat yang optimum, ekspor ke luar negeri akan mempertinggi keefisienan dari mesin yang digunakan dan mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, perdaganagn luar negeri bukan saja akan menambah produksi dan meningkatkan keuntunagan, tetapi juga dapat menurunkan biaya produksi. Faktor lain yaitu menimbulkan keuntungan yang lebih banyak lagi kepada industri-industri tersebut.
d)       Menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktivitas
Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik. Dengan mengimpor teknologi yang kebih modern negara tersebut dapat menaikkan produktivitasnya, dan ini akan mempercepat pertambahan produksi.
B.     Keuntungan dari Spesialisasi: Contoh Angka
Telah dinyatakan bahwa dengan mengadakan spesialisasi dan selanjutnya melakukan perdagangan luar negeri, dua keuntungan penting akan diperoleh dari setiap negara. Keuntungan itu adalah:
·           Faktor-faktor produksi akan dapat digunakan dengan lebih efesien; dan
·           Penduduk negara itu akan dapat menikmati lebih banyak barang-barang.
1.    Asumsi-Asumsi yang Digunakan
Di dalam menunjukkan keuntungan yang didapat dari perdagangan luar negeri biasanya dugunakan dua cara: yaitu menggunakan angka-angka dan dengan menggunankan grafik. Dalam menunjukkan keuntungan perdagangan luar negeri dengan angka-angka, ada dua gambaran yaitu:
·           Gambaran di mana masing-masing negara memiliki keuntungan mutlak dalam mengeluarkan sesuatu barang.
·           Gambaran di mana masing-masing negara memiliki keuntungan berbanding dalam mengeluarkan sesuatu barang.
2.    Keuntungan Mutlak dan Keuntungan Berbanding
Dalam menerangkan mengenai keuntungan yang diperoleh dari spesialisasi dan perdagangan luar negeri, perlulah dibedakan di antara pengertian keuntungan mutlak dan keuntungan berbanding.
a.         Keuntungan mutlak 
            Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh oleh sesuatu negara dari mengkhususkan kegiatannya kepada memproduksikan barang-barang dengan efesiensi yang lebih tinggi dari negara-negara lain.
b.        Keuntungan berbanding
            Perdagangan luar negeri juga dapat dilakukan walaupun salah stu negara tersebut lebih efesien dari negara yang lain di dalam memproduksikan kedua barang. Dalam keadaan seperti ini kedua belah pihak masih tetap akan mendapat keuntungan dari perdagangan tersebut. Perdagangan yang saling menguntungkan itu dimungkinkan oleh wujudnya suatu bentuk keuntungan yang dinamakan keuntungan berbanding. Dengan demikian keuntungan berbanding dapat diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh suatu negara dari yang melakukan spesialisasi dalam memproduksikan barang-barang yang mempunyai harga relatif yang lebih rendah dari negara lain.


C.    Keuntungan Perdagangan dalam Grafik
Gambaran secara grafik mengenai keuntungan dari perdagangan perlu diterangkan secara dua tahap. Dalam tahap pertama ditunjukkan keadaan yang menunjukkan keadaan sebelum perdagangan. Pada tahap kedua ditunjukkan keadaan sesudah dilakukan perdagangan.
1)      Keadaan sebelum spesialisasi
Dalam gambar 11.1 ditunjukkan kurva kemungkinan produksi untuk Perancis dan Kanada di dalam memproduksi televisi dan radio. Kurva kemungkinan produksi yang ditunjukkan dalam Gambar 11.1 adalah berbentuk garis lurus. Ini berarti pada setiap tingkat produksi, harga barang-barang relatif tetap, yaitu skala produksi bersifat “berskala tetap”. Pengurangan produksi barang lain, yaitu biaya penggantian yang harus dibuat untuk menambah produksi sesuatu barang adalah tetap besarnya pada setiap tahap produksi.
Gambar 11.1(a) menunjukkan kurva kemungkinan produksi untuk Perancis. Ia menggambarkan bahwa apabila seluruh faktor produksi di Perancis digunakan untuk memproduksi radio, maka akan dihasilkan 120 ribu unit. Sedangkan apabila yang diproduksikan adalah televisi, ia akan menghasilkan juga 120 ribu unit. Ini berarti harga relatif di antara televisi dan radio adalah: 1 radio = 1 televisi. Tanpa perdagangan, Perancis harus memproduksikan sendiri kedua barang ini. Diasumsikan penduduk Perancis menginginkan 60 ribu televisi dan 60 ribu radio. Maka tingkat produksi di Perancis adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik A.
Gambar 11.1(b) menunjukkan kurva kemungkinanan produksi untuk Kanada. Kalau faktor-faktor produksi seluruhnya digunakan untuk menghasilkan satu barang saja, Kanada dapat menghasilkan 60 ribu radio dan 30 ribu televisi. Ini berarti harga relatof antara radio dengan televisi adalah 2 radio = 1 televisi. Seperti Perancis, di Kanada akan diproduksikan radio dan televisi. Dimisalkan tingkat produksi adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik P, yaitu 20 ribu radio dan 20 ribu televisi.
2)      Keadaan sesudah spesialisasi
Kalau dibandingkan harga relatif di antara radio dan televisi di Perancis (1 radio = 1 televisi) dengan di Kanada (2 radio = 1 televisi), dapat disimpulkan bahwa radio adalah relatif murah di Kanada. Dengan deikian apabila di Kanada dan Perancis ingin melakukan spesialisasi dan perdagangan, keuntungan akan diperoleh apabila Perancis memproduksikan televisi dan Kanada memproduksikan radio. Keadaan sesudah perdagangan ditunjukkan dalam Gambar 11.2.
Dalam gambar, harga relatif ditunjukkan oleh krva kemungkinan produksi. Maka sebelu perdagangan harga relatif di antara radio dan televisi di Perancis adalah ditunjukkan oleh garis m, dan di Kanada ditunjukkan oleh garis p. Supaya perdagangan saling menguntungkan haruslah kurs pertukaran (harga pertukaran) adalah lebih baik dari harga relatif di antara radio dan televisi di Perancis atau Kanada.
3)      Keuntungan, spesialisasi dan perdagangan
Dari gambar tersebut dapat dilihat apabila seluruh faktor produksi di Perancis digunakan untuk memproduksi televisi, produksi akan berjumlah 120 ribu (ditunjukkan oleh titik B). Di Kanada produksi radio akan berjumlah 60 ribu (ditunjukkan oleh titik Q). Selanjutnya dimisalkan Perancis ingin mengekspor 20 ribu televisi. Karena kurs pertukaran di antara radio dan televisi adalah 1 ½, maka Kanada harus menjual 30 ribu radio untuk membayar televisi yang diekspor Perancis. Maka sesduah perdagangan penduduk Perancis akan menikmati 100 ribu televisi dan 30 ribu radio (ditunjukkan oleh B1). Sedangkan di Kanada sesudah perdagangan jumlah barang yang dapat dinikmati penduduknya adalah berjumlah 20 ribu televisi dan 30 ribu radio. Keadaan ini ditunjukkan oleh titik Q1. Dari uraian yang baru dibuat dapat menyimpulkan sebagai berikut:[3]
·           Sebelum perdagangan tingkat produksi dan tingkat konsumsi ditnjukkan oleh titik A di Perancis, dan oleh titik P di Kanada.
·           Sesudah spesialisasi dilakukan tingkat produksi di Perancis ditunjukkan oleh titik B, dan di Kanada oleh titik Q.
·           Sesudah spesialisasi dilakuka tingkat konsumsi di Perancis digambarkan oleh titi B1, dan di Kanada ia ditunjukkan oleh titik Q1. Kedua titik itu berada di luar (di atas) kurva kemungkinan produksi. Ini berarti barang-barang yang diperoleh setelah perdagangan adalah lebih banyak dari yang dapat diproduksikan di dalam negeri.
4)      Syarat perdagangan
a.       Distribusi keuntungan perdagangan luar negeri
Telah diterangkan bahwa perdagangan luar negeri wujud oleh karena perbedaan harga barang di kedua negara.
b.      Syarat perdagangan
Untuk melihat apakah suatu negara menikmati lebih banyak keuntungan dari perdagangan luar negeri atau ia menimbulkan efek buruk kepada perekonomian negara, perlulah diperhatikan perubahan-perubahan dalam syarat perdagangannegara tersebut. Yang diartikan dengan syarat perdagangan adalah perbandingan di antara indeks harga-harga barang yang diekspor oleh sesuatu negara dengan indeks harga barang-barang yang diimpor negara itu. Dinyatakan secara formula, syarat perdagangan adalah:
                                             Px
      Syarat perdagangan =            x 100
                                            Pm

Di mana Px adalah indeks harga barang-barang ang diekspor dan Pm  adalah indeks harga barang-barang yang diimpor sesuatu negara. Unutk melihat perubahan syarat perdagangan dari tahun ke tahun, negara tersebut akan menentukan satu tahun tertentu sebagai tahun yang menjadi dasar perbandingan. Syarat perdagangan pada “tahun dasar” diberi angka indeks 100, dan ini tentunya akan disebabkan karena Px = 100.

D.    Proteksi dan Pembatasan Perdagangan
Berdasarkan kepada teori yang menerangkan keuntungan dari spesialisasi, ahli-ahli ekonomi telah banyak mengemukakan pandangan yang menerangkan pentingnya menjalankan perdagangan bebas atau free trade dalam perdagangan luar negeri.[4] Berlakuknya “globalisasi” dalam hubungan ekonomi luar negeri, dan perkembangan praktek perdagangan bebas yang diatur oleh WPO (World Trade Organization) memberi gambaran tentang sejauh mana berbagai negara mengakui kebaikan persaingan bebas dan spesialisasi dalam perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun perlulah disadari bahwa adakalanya sesuatu negara perlu melakukan proteksi dan menciptakan halangan perdagangan. Alasan-alasan dari melakukan proteksi dan halangan perdagangan akan diterangkan dalam bagian berikut. Analisis itu akan diikuti oleh uraian mengenai bentuk-bentuk proteksi perdagangan.
1)      Faktor-faktor yang mendorong proteksi
·         Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran.
·         Mendororng perkembangan industri baru.
·         Untuk mendiversifikasikan perekonomian.
·         Untuk menghindari kemerotan industri-industri tertentu.
·         Untuk memperbaiki neraca pembayaran.
·         Untuk menghindari dumping.
·         Untuk menambah pendapatan pemerintah.
2)      Alat pembatasan perdagangan
Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-kebijakan pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:[5]
·           Tarif dan pajak impor.
·           Kuota pembatasan impor.
·           Hambatan perdagangan bukan tarif.
·           Pembatasan penggunaan valuta asing.
3)      Efek tarif ke atas impor, produksi dan harga
Bagaimana tarif akan mempengaruhi produksi dalam negari dan perdagangan luar negeri dapat ditunjukkan dengan menggunakan analisis permintaan dan penawaran. Dalam Gambar 11.3 kurva Dd dan Sd masing-masing adalah permintaan dan penawaran ke atas mobil di Indonesia apabila tidak trdapat perdagangan luar negeri. Dengan demikian tanpa adanya perdagangan luar negeri, harga mobil adalah P0 dan jumlah mobil yang dijual adalah Q0. Melalui perdagangan luar negeri, para pengusaha mengimpor mobil ke Indonesia dan impor ini akan menambah penawaran dari Sd menjadi Sd+i. Pertambahan penawaran tersebut menurunkan harga mobil menjadi P1 dan menambah konsumsi, yaitu sekarang berjumlah O1.
Apabila pemerintah menggunakan tarif, penawaran akan berkurang menjadi St dan ini menyebabkan kenaikan harga, yaitu menjadi P2 dan penurunan konsumsi ke Q2. Dari perubahan-perubahan di atas, sekarang dapatlah ditunjukkan beberapa efek yang ditimbulkan oleh tarif, yaitu:   
                                i.            Konsumsi mobil berkurang, yaitu dari Q1 sebelum ada tarif menjadi Q2  sesudah tarif.
                              ii.            Harga yang harus dibayar oleh konsumen menjadi lebih tinggi, yaitu dari P1 naik menjadi P2.
                            iii.            Pemerintah memperoleh tambahan pendapatan dari pajak impor dan jumlahnya seperti yang ditunjukkan oleh kotak k.
                            iv.            Tingkat produksi mobil di dalam negeri ridak terlalu dipengaruhi oleh persaingan dari mobil yang diimpor. Sebelum perdagangan produksi mobil di dalam negeri adalah sebesar Q0 tetapi sesudah perdagangan dan tanpa adanya tarif, merekan hanya dapat menjual sebanyak Q3. Adanya tarif memungkinkan produsen dalam negeri menghasilkan dan menjual sebanyak Q4 mobil.[6]

E.     Globalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Tiga hal yang berkaitan dengan globalisasi akan dibicarakan dalam bagian berikut ini: definisi globalisasi, faktor-faktor yang menggalakkan globalisasi dan kebaikan serta keburukan globalisasi.
1)      Definisi globalisasi
Globalisasi merupakan satu konsep yang sering dinyatakan orang pada masa ini, tetapi yang menyatakan dan membahasnya mempunyai pengertian yang berbeda mengenai konsep tersebut. Sebabnya adalah karena konsep tersebut berlaku diberbagai bidang: ekonomi, politik, kebudayaan, hubungan sosial dan bahkan di bidang olahraga (misalnya pemain sepak bola Korea dan Afrika telah bermain dalam klub sepak bola di berbagai negara di Eropa dapat dianggap sebagai perkembangan globalisasi). Globalisasi dapat didefinisikan sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi di antara berbagai negara di dunia.  
Untuk lebih memahami maksud dan makna defisi tersebut perhatikan dua contoh saling ketergantungan dalam aspek ekonomi berikut. Pertama-tama perhatikan efek dari berlakunya kemunduran ekonomi di Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara Eropa. Peristiwa seperti itu bukan saja menimbulkan efek buruk kepada kegiatan ekonomi di negara-negara berkembang yang benyak mengekspor ke berbagai negara maju, tetapi juga kepada kegiatan ekonomi mereka sendiri. Apabila ekonomi Amerika Serikat mengalami resesi, Jepang dan negara-negara Eropa akan mengalami efek buruk dari kemunduran tersebut. Contoh lainnya: perkembangan investasi asing yang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini di Negeri China menimbulkan efek buruk kepada prospek perkembangan investasi asing dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain, seperti di negara-negara Asia Tenggara.
2)      Faktor-faktor yang mewujudkan globalisasi
Globalisasi bukanlah suatu keadaan yang baru dalam hubungan ekonomi luar negeri. Proses globalisasi telah bermula semenjak beberapa abad yang lalu ketika negara-negara Eropa menjelajahi daerah-daerah baru di Amerika, Australia dan New Zealand dan melakukan penaklukan dan penjajahan di berbagai kawasan di Asia dan Afrika. Perkembangan ini telah meningkatkan aliran perpindahan penduduk dari negara Eropa ke negara-negara di benua Amerika, Australia dan New Zaeland, mengembangkan investasi asing (ke kawasan baru dan daerah yang dijajah) dan meningkatkan kegiatan perdagangan luar negeri.
  Akan tetapi pengertian globalisasi terutama dikaitkan kepada perkembangan ekonomidunia dan hubungan ekonomi luar negeri yang berlaku semenjak akhir tahun 1970an. Semenjak masa tersebut tingkat ketergantungan di antara berbagai negara menjadi semakin tinggi. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
·           Perkembangan politik dunia.
·           Peningkatan praktek perdagangan bebas.
·           Perkembangan perusahaan multi-nasional.
·           Perkembangan investasi portofolio di pasaran luar negeri.
·           Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan.
3)      Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi
Sebagai penutup uraian mengenai globalisasi akan diperhatikan berbagai pandangan yang menyokong dan mengkritik globalisasi. Pada umumnya ahli-ahli ekonomi, pemimpin-peminpin negara dan industri ekonomi internsional menekankan tentang pentingnya peranan globalisasi dalam mengembangkan ekonomi dunia. Oleh karena sebab itu usaha-usaha untuk menjalankan perdagangan bebas melalui pengurangan pajak impor dan mendorong pengaliran investasi dan pengaliran dana yang lebih bebas sangat ditekankan. Pada masa yang sama ahli-ahli ekonomi maupun masyarakat di berbagai negara telah mengemukakan berbagai kritikkan pada proses globalisasi yang berlaku. Di bawah ini beberapa kebaikan dan keburukan globalisasi.
a.         Beberapa kebaikan globalisasi
Peningkatan keterbukaan berbagai negara dalam menjalankan perdagangan luar negeri (melalui pengurangan tarif/pajak impor dan pajak ekspor dan hambatan perdaganagn lain), dalam menerima aliran investasi dalam bentuk penanaman modal dan dalam menerima aliran modal keuangan untuk investasi portofolio, diharapkan dapat mewujudkan kebaikan-kebaikan di bawah ini.
·      Produksi dunia dapat ditingkatkan.
·      Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
·      Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam negeri.
·      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
·      Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
b.        Keburukan terhadap globalisasi
Kritik-kritik terhadap globalisasi bersumber dari beberapa efek buruk yang mungkin ditimbulkan oleh globalisasi. Berikut ini ditunjukkan beberapa implikasi buruk globalisasi yang meningkatkan ketidakstabilan dalam kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan akan menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai dalam jangka panjang.
·      Menghambat pertumbuhan sektor industri manufaktur.
·      Memperburuk keadaan neraca pembayaran.
·      Sektor keuangan semakin tidak stabil.
·      Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Perdagangan luar negeri merupakan perdagangan yang kegiatannya berada di luar negeri. Dalam konteks ini cara umum akan ditunjukkan beberapa keuntungan dari perdagangan luar negeri. Dan secara spesifik dengan lebih terperinci akan ditunjukkan keuntungan yang akan diperoleh dari spesialisasi, yaitu apabila kegiatan ekonomi Negara dikhususkan kepada memproduksi barang yang dapat bersaing di pasaram luar negeri.
Proteksi merupakan kebijakan perdagangan luar negeri yang dilakukan suatu Negara yang pada dasarnya menghambat kemasukan berbagai jenis barang impor dengan menggunakan berbagai alat untuk melaksanakan kebijakan perlindungan (proteksi) seperti pajak impor (tarif), kuotan dan hambatan bukan tarif.
Globalisasi merupakan peningkatan dalam saing ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi di antara berbagai Negara di dunia.   

B.     Saran 
Demikianlah makalah yang telah kami buat semoga apa yang kita bahas pada kali ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Dan tentunya dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari sifat-sifat yang selalu melekat pada manusia, yaitu kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan bersama. Sehingga dalam pembuatan makalah yang selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi.





[1] Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2015), hlm. 360
[2] Ibid, hlm. 361-362
[3] Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2015), hlm. 370-371
[4] Ibid, hlm. 373
[5] Ibid, hlm. 375
[6] Ibid, hlm. 377

Tidak ada komentar:

Posting Komentar